Hana adalah seorang perempuan Ibrani. Dia adalah istri dari Elkana bin Yeroham (I Samuel 1:1-28). Hana adalah istri pertama Elkana. Tetapi, dia mandul. Lalu, Elkana mengambil istri kedua yaitu Penina. Penina yang subur kandungannya, memberikan anak laki-laki dan perempuan kepada Elkana. Tetapi, Penina suka menyakiti hati Hana supaya dia gusar hatinya karena dia mandul.
Karena mandul, Hana menjadi peka perasaannya, gampang sedih dan suka mogok makan. Untunglah, dia mencari Tuhan. Dengan sungguh-sungguh, dia mendekat kepada Tuhan dengan jalan berdoa. Lalu, dia bernazar kepada Tuhan bahwa jika Tuhan memberikan anak laki-laki kepadanya, anak itu akan diserahkan kepada Tuhan sebagai hambaNYA. Betul, setelah Hana mengandung dan kemudian melahirkan Samuel, anak itu diserahkan kepada Tuhan setelah disapih.
Hikmah yang bisa kita ambil yaitu :(1) ketika kita mempunyai masalah, carilah/mendekatlah kepada Tuhan, (2) tepatilah janjimu kepada Tuhan, (3) polygamy bukanlah solusi, tetapi pemicu masalah baru karena polygamy menyenangkan seorang laki-laki seperti Elkana, tetapi menyakiti hati perempuan seperti Hana yang notabene menjadi ibu kita. Belum lagi, kesulitan dalam segi hukum bagi anak-anak yang dilahirkan dari perempuan yang menjadi madu seperti Penina tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar