Nyanyian pujian merupakan bagian utama dalam ibadah umat Kristiani. Mengapa begitu ? Untuk menjawabnya, mari kita lihat Perjanjian Lama. Daud suka memuji Tuhan lewat kecapi dan nyanyiannya, "Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan dia dengan nyanyian syukur (Mazmur 69:31). Daud pandai main kecapi (I Samuel 16:23).Daud menaikkan nyanyian pujian kepada Tuhan (II Samuel 22:1-51) karena hanya Tuhan yang patut dipuji (Mazmur 135:1-21). Tuhan Yesus juga menaikkan nyanyian pujian (Matius 26:30).
Nyanyian pujian kepada Tuhan itu besar kuasanya. Ketika Paulus dan Silas memberitakan kabar keselamatan di Filipi, mereka ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara (Kisah Para Rasul 16: 13-40). Di dalam penjara, mereka dipasung. Tetapi, kira-kira tengah malam, Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan. Dan orang-orang hukuman lainnya mendengarkan mereka. Maka, terjadilah gempa bumi yang hebat sehingga sendi-sendi penjara itu goyah. Dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Jadi, ada kuasa Tuhan turun kepada kita ketika nyanyian pujian kita naikkan. Kuasa yang turun itu membebaskan kita dari belenggu-belenggu setan. Itulah yang disebut kuasa pembebasan dari Surga. Maka, bernyanyilah dengan sungguh-sungguh ketika kita memuji dan menyembah Tuhan melalui jam penyembahan pribadi kita atau ketika kita beribadah bersama jemaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar