"Tetapi istri Lot, yang berjalan mengikutinya,menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam" (Kejadian 19:26).Tiang garam dalam bahasa Inggris disebut a pillar of salt. Lot dan istrinya (yang tidak disebutkan namanya dalam Alkitab) dan kedua anaknya diperintahkan oleh Tuhan agar lari keluar dari kota Sodom.Dua malaikat Tuhan menuntun mereka keluar dari Sodom karena Tuhan akan membinasakan Sodom dan Gomora. Lot dan kedua anaknya sampai di Zoar yang terletak di pegunungan, sedangkan istri Lot di tengah jalan menoleh ke belakang. Istri Lot melanggar perintah Tuhan sehingga dia menjadi tiang garam. Istri Lot tidak memiliki ketaatan karena taat berarti selamat. Rupanya, hati istri Lot terikat dengan harta bendanya di Sodom. Perempuan yang lemah yang sarat dengan dosa inilah yang menjadi sasaran iblis sehingga dia gagal meraih keselamatan (II Timotius 3:6). Tuhan Yesus sudah mengingatkan : Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada (Matius 6:21). Jadi, harta yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita hendaknya dikelola sedemikian rupa untuk memuliakan Tuhan, bukannya menjadi mamon yang membuat kita gagal memasuki Surga. Tuhan Yesus berkata : Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon (Matius 6:24).
Sejalan dengan itu, sebagai seorang Kristiani hendaknya pikiran kita tertuju kepada Kristus sebagaimana yang dikatakan oleh rasul Paulus :"aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku (Filipi 3:13).Yang harus kita ingat :Jangan menoleh ke belakang! Lupakan masa lalu yang kelam dan pahit, arahkan pandanganmu kepada hidup yang baru di dalam Kristus. Dan yakinlah bahwa engkau sedang berjalan menuju Surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar