Selasa, 31 Maret 2015

Mendekat kepada Tuhan

     Hana adalah seorang perempuan Ibrani. Dia adalah istri dari Elkana bin Yeroham (I Samuel 1:1-28). Hana adalah istri pertama Elkana. Tetapi, dia mandul. Lalu, Elkana mengambil istri kedua yaitu Penina. Penina yang subur kandungannya, memberikan anak laki-laki dan perempuan kepada Elkana. Tetapi, Penina suka menyakiti hati Hana supaya dia gusar hatinya karena dia mandul.
     Karena mandul, Hana menjadi peka perasaannya, gampang sedih dan suka mogok makan. Untunglah, dia mencari Tuhan. Dengan sungguh-sungguh, dia mendekat kepada Tuhan dengan jalan berdoa. Lalu, dia bernazar kepada Tuhan bahwa jika Tuhan memberikan anak laki-laki kepadanya, anak itu akan diserahkan kepada Tuhan sebagai hambaNYA. Betul, setelah Hana mengandung dan kemudian melahirkan Samuel, anak itu diserahkan kepada Tuhan setelah disapih.
     Hikmah yang bisa kita ambil yaitu :(1) ketika kita mempunyai masalah, carilah/mendekatlah kepada Tuhan, (2) tepatilah janjimu kepada Tuhan, (3) polygamy bukanlah solusi, tetapi pemicu masalah baru karena polygamy menyenangkan seorang laki-laki seperti Elkana, tetapi menyakiti hati perempuan seperti Hana yang notabene menjadi ibu kita. Belum lagi, kesulitan dalam segi hukum bagi anak-anak yang dilahirkan dari perempuan yang menjadi madu seperti Penina tersebut.

Senin, 30 Maret 2015

Yosia

      Yosia bin Amon adalah raja Yehuda (Yosia artinya yang Yehova sembuhkan). Yosia berumur delapan tahun ketika dia menjadi raja. Dia memerintah selama tigapuluh satu tahun di Yerusalem (II Tawarikh 34:1-7). Yosia mempunyai beberapa kelebihan yang patut kita perhatikan yaitu :
  1. ketika dia masih muda belia, dia mulai mencari Allah dari Daud bapa leluhurnya.
  2. dia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, artinya dia hidup sesuai firman Tuhan.
  3. dia tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri.
  4. dia menyucikan Yehuda dan Yerusalem daripada bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan, dan patung-patung tuangan.
  5. dia memperbaiki rumah Tuhan.
  6. dia  merendahkan diri di hadapan Tuhan.
  7. dia mengajak rakyatnya untuk berlaku setia kepada Tuhan.
Oleh karena tindakannya ini, dia diberkati oleh Tuhan. Memang sebagai raja, Yosia memiliki wewenang untuk memerintah rakyatnya dalam hal ini dia mengajak rakyatnya berbuat setia kepada Tuhan.
     Sebagai orang biasa, kita bisa mencontoh sikap Yosia yang positif. Siapapun tidak tahu batas usianya. Karena itu, mari kita mulai mencari Tuhan selagi kita masih muda. Mari kita melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan melalui firmanNYA dengan selurus-lurusnya. Mari kita singkirkan hal-hal yang tidak menyukakan hati Tuhan dari hidup kita. Mari kita merendahkan hati di hadapan Tuhan. Mari kita berlaku setia kepada Tuhan. Mari kita melakukan sesuatu untuk melayani Tuhan mulai dari yang sederhana yaitu menaikkan doa syafaat untuk orang lain. Marilah kita memohon pertolongan Roh Kudus agar kita bisa mewujudkan niat baik kita seperti yang dilakukan oleh Yosia.

Sabtu, 28 Maret 2015

Nyanyian Pujian

     Nyanyian pujian merupakan bagian utama dalam ibadah umat Kristiani. Mengapa begitu ? Untuk menjawabnya, mari kita lihat Perjanjian Lama. Daud suka memuji Tuhan lewat kecapi dan nyanyiannya, "Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan dia dengan nyanyian syukur (Mazmur 69:31). Daud pandai main kecapi (I Samuel 16:23).Daud menaikkan nyanyian pujian kepada Tuhan (II Samuel 22:1-51) karena hanya Tuhan yang patut dipuji (Mazmur 135:1-21). Tuhan Yesus juga menaikkan nyanyian pujian (Matius 26:30).
     Nyanyian pujian kepada Tuhan itu besar kuasanya. Ketika Paulus dan Silas memberitakan kabar keselamatan di Filipi, mereka ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara (Kisah Para Rasul 16: 13-40). Di dalam penjara, mereka dipasung. Tetapi, kira-kira tengah malam, Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan. Dan orang-orang hukuman lainnya mendengarkan mereka. Maka, terjadilah gempa bumi yang hebat sehingga sendi-sendi penjara itu goyah. Dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
     Jadi, ada kuasa Tuhan turun kepada kita ketika nyanyian pujian kita naikkan. Kuasa yang turun itu membebaskan kita dari belenggu-belenggu setan. Itulah yang disebut kuasa pembebasan dari Surga. Maka, bernyanyilah dengan sungguh-sungguh ketika kita memuji dan menyembah Tuhan melalui jam penyembahan pribadi kita atau ketika kita beribadah bersama jemaat.

Yunus Galau

     Adalah seorang Ibrani (Israel) bernama Yunus bin Amitai. Tuhan mengutusnya pergi ke kota Niniwe untuk menegur penduduknya karena mereka banyak berbuat dosa. Tetapi, Yunus menolaknya. Dia malah melarikan diri ke Tarsis (Yunus 1:1-17). Di atas kapal menuju ke Tarsis, turunlah badai besar. Lalu, sesuai dengan kebiasaan saat itu, kapten kapal membuang undi untuk mencari tahu siapa penyebab badai itu. Undian jatuh kepada Yunus. Lalu, dia dibuang ke dalam laut yang menggelora. Badaipun berhenti. Sementara itu, seekor ikan besar menelan Yunus. Dia berada dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam. Atas takdir Tuhan, ikan itu memuntahkan Yunus ke darat. Lalu, Yunus berangkat ke Niniwe untuk memperingatkan penduduk Niniwe agar bertobat. Kalau tidak, mereka akan dihancurkan oleh murka Tuhan. Lalu, sebagai respons terhadap seruan Yunus, mereka melakukan puasa massal sebagai tanda penyesalan dan bertobat. Karena mereka mau merendahkan hati dan bertobat, Tuhan tidak jadi menghukum Niniwe. Tetapi,  sekali lagi Yunus kesal dan marah (Yunus 4:1),. Bahkan, Yunus merasa stress dan ingin mati. Dia merasa bahwa bangsa-bangsa lain (non Ibrani) tidak layak diselamatkan.
     Pelajaran yang bisa diambil dari kisah Yunus ini yaitu bahwa Tuhan juga mengasihi bangsa-bangsa lain. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang Maha pengasih dan Maha penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setianya serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkanNya.
     Bila kita sedang mengalami masalah, datanglah kepadaNya.Dia pasti menolong kita.Tidak ada alasan bagi engkau untuk berputus asa, stress dan ingin bunuh diri seperti Yunus. Kata Tuhan Yesus :"Marilah kepadaKU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, AKU akan memberi kelegaan kepadamu"(Matius 11:28).Ayo, datanglah sekarang kepada Yesus !

Kamis, 26 Maret 2015

Hormat terhadap Ayah dan Ibu

     Suatu peristiwa penting dicatat dalam Kejadian 9:18-29, yang menjelaskan Nuh yang sedang mabuk karena dia telah minum air anggur. Dalam keadaan mabuk, Nuh telanjang di dalam kemahnya. Memang,minuman beralkohol membuat badan jadi panas. Maka,masuklah Ham bin Nuh ke kemah ayahnya. Ada dua hal yang dilakukan oleh Ham yaitu : (1) dia melihat aurat ayahnya, (2) dia menceritakan aib orang tuanya kepada Sem dan Yafet, saudaranya.Setelah Nuh sadar, Nuh menjadi emosi dan mengucapkan  kutukan terhadap Ham:"Terkutuklah Kanaan,hendaklah dia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya (Kejadian 9:25) (Ham=Kanaan).
     Sebenarnya kesalahan yang dilakukan oleh Ham yaitu dia tidak menghormati ayahnya. Inilah yang mendahului hukum kelima dari sepuluh hukum dalam Keluaran 20:12 yang berbunyi :Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di Tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu kepadamu.
     Berkat Tuhan turun kepada orang tua, lalu mengalir kepada anaknya. Kalau seorang anak tidak hormat terhadap ayah dan ibunya, maka berkat dari Tuhan terhalang, tidak sampai kepadanya. Begitulah, orang Kanaan sampai sekarang ditindas oleh orang Israel.
Maka, bagi anak-anak berlaku hukum ini :Hormatilah ayah dan ibumu (Keluaran 20:12,Kolose 3:20,Efesus 6:1-2)

Rabu, 25 Maret 2015

Istri Lot

"Tetapi istri Lot, yang berjalan mengikutinya,menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam" (Kejadian 19:26).Tiang garam dalam bahasa Inggris disebut a pillar of salt. Lot dan istrinya (yang tidak disebutkan namanya dalam Alkitab) dan kedua anaknya diperintahkan oleh Tuhan agar lari keluar dari kota Sodom.Dua malaikat Tuhan menuntun mereka keluar dari Sodom karena Tuhan akan membinasakan Sodom dan Gomora. Lot dan kedua anaknya sampai di Zoar yang terletak di pegunungan, sedangkan istri Lot di tengah jalan menoleh ke belakang. Istri Lot melanggar perintah Tuhan sehingga dia menjadi tiang garam. Istri Lot tidak memiliki ketaatan karena taat berarti selamat. Rupanya, hati istri Lot terikat dengan harta bendanya di Sodom. Perempuan yang lemah yang sarat dengan dosa inilah yang menjadi sasaran iblis sehingga dia gagal meraih keselamatan (II Timotius 3:6). Tuhan Yesus sudah mengingatkan : Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada (Matius 6:21). Jadi, harta yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita hendaknya dikelola sedemikian rupa untuk memuliakan Tuhan, bukannya menjadi mamon yang membuat kita gagal memasuki Surga. Tuhan Yesus berkata : Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon (Matius 6:24).
    Sejalan dengan itu, sebagai seorang Kristiani hendaknya pikiran kita tertuju kepada Kristus sebagaimana yang dikatakan oleh rasul Paulus :"aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku (Filipi 3:13).Yang harus kita ingat :Jangan menoleh ke belakang! Lupakan masa lalu yang kelam dan pahit, arahkan pandanganmu kepada hidup yang baru di dalam Kristus. Dan yakinlah bahwa engkau sedang berjalan menuju Surga.

Senin, 23 Maret 2015

Nazar Yefta

Dalam dunia Perjanjian Lama, nazar adalah hal yang sangat penting. Seorang yang telah mengucapkan nazar harus melaksanakan nazarnya karena dia telah berjanji kepada Tuhan. Nazar disebut juga nadir atau kaul atau janji yang harus ditepati.
     Adalah seorang hakim atau pemimpin bangsa Israel bernama Yefta bin Gilead (Hakim-hakim 11:29-40). Ibu Yefta adalah seorang perempuan sundal.Yefta sendiri adalah pemimpin perampok.Saat itu bangsa Israel sedang berperang dengan bangsa Amon. Lalu, Roh Tuhan menghinggapi Yefta. Dia menggalang perlawanan terhadap bangsa Amon. Dia bernazar kepada Tuhan bahwa jika Tuhan memberi kemenangan kepada dia atas bangsa Amon maka apa yang keluar dari pintu rumahnya untuk menyambutnya akan dipersembahkannya kepada Tuhan sebagai korban bakaran (Hakim-hakim 11:30-31).Nazar ini untuk kita yang hidup pada jaman modern ini adalah suatu kebodohan karena dia merupakan tindakan melanggar hukum (tetapi,pada jaman itu bisa diterima, bukanlah kejahatan). Yang jelas, Yefta ceroboh dengan kata-katanya sebab nyatanya yang menyambut dia setelah menang perang terhadap bangsa Amon adalah putri tunggalnya. Nasi sudah jadi bubur !
Hanya sekali, Tuhan meminta Abraham mengorbankan anak kesayangannya, Ishak, sebagai korban bakaran bagi Tuhan. Tuhan hanya bermaksud menguji dia. Akhirnya, Ishak digantikan oleh seekor domba jantan. Ishak tetap hidup(Kejadia 22:1-19).Abraham saat itu tidak bernazar. Dalam jaman Perjanjian Baru, tidak ada catatan tentang mempersembahkan anak sebagai korban bakaran.
Dalam hal bernazar, Perjanjian Baru juga tidak memberi penegasan. Hanya ada catatan tentang janji Petrus kepada Yesus untuk tidak menyangkal Dia. Tetapi,Petrus gagal menepati janji itu (Matius 26:33).
    Belajar dari Yefta, kita hendaknya berhati-hati dengan perkataan. Setiap orang hendaklah lambat untuk berkata-kata (Yakobus 1:19). Janganlah bernazar, jika engkau tidak dapat menepatinya (Pengkhotbah 5:4). Karena keterbatasan manusia,janganlah kita bernazar kepada Tuhan.
 

Minggu, 22 Maret 2015

Ahitofel

Adalah seorang bernama Ahitofel. Dia ini adalah warga kota Gilo. Dia adalah penasihat Daud. Dia seorang yang cerdik dan pandai mengatur strategi. Satu saat, dia berkhianat kepada daud dengan mengadakan persepakatan gelap dengan Absalom bin Daud (II Samuel 15:12).Atas hasutan Ahitofel, Absalom memberontak kepada Daud raja Israel .Akibatnya, Daud melarikan diri dari Yerusalem, ibukota Israel.Lalu,Ahitofel menyuruh Absalom meniduri sepuluh gundik  Daud yang ditinggalnya di istananya di Yerusalem, dengan maksud memancing kemarahan Daud. Tentu saja Daud marah. Lalu, Daud menyusun strategi untuk mematahkan pengaruh Ahitofel atas Absalom. Dia menyuruh Husai bin Arki mendekati Absalom dan mempengaruhi dia agar Absalom tidak menuruti nasihat Ahitofel untuk mengirim dua belas ribu prajurit untuk membunuh Daud..Strategi Daud berhasil.Absalom tidak menjalankan nasihat Ahitofel. Singkat cerita, Absalom sempat menjadi raja sebentar. Tetapi, akhirnya Absalom tewas.
    Ahitofel, yang berarti kurang hormat kepada Tuhan, melambangkan kekuatan jahat atau setan. Bujukan setan atas manusia membuat manusia itu binasa. Hasutannya menjadikan kita jauh dari Allah sehingga kita melakukan dosa.Tuhan benci kepada orang-orang yang membuat rencana-rencana yang jahat (Amsal 6:12-19).Maka, waspadalah terhadap orang seperti Ahitofel !

Obed Edom

Pada jaman Daud, tabut Allah ditempatkan di rumah Abinadab, seorang Israel. Tabut itu berisi dua loh batu yang berisi sepuluh perintah Allah, buli-buli emas yang berisi manna, dan tongkat Harun (Ibrani 9:4). Daud ingin memindahkan tabut itu ke Yerusalem (II Samuel 6:1-23). tetapi, usaha Daud itu tidaklah mudah. Tabut (peti perjanjian) itu dinaikkan ke atas kereta yang baru yang ditarik oleh sapi-sapi. Tabut itu dikawal oleh anak-anak lelaki Abinadab yaitu Uza dan Ahyo. Di tengah jalan, sapi-sapi itu tergelincir. Tangan Uza terulur memegang peti itu. Maka, Allah murka terhadap Uza.Allah membunuh Uza saat itu juga. Setelah Daud menyaksikan peristiwa itu, dia berbelok ke rumah Obed Edom. Tabut itu diletakkan di rumah Obed Edom orang Gat (orang Filistin).Tabut itu berada di rumah Obed Edom selama tiga bulan. Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian :"Tuhan memberkati seisi rumah Obed Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut  Allah itu."
    Tabut itu melambangkan kehadiran Allah di tengah-tengah umatNYA. Ketika,Obed Edom mengijinkan rumahnya ditempati oleh tabut Allah, maka berkat Allah turun atas seisi rumahnya. Begitu juga, bila rumah kita atau hidup kita diisi dengan roti hidup yaitu firman Allah, maka berkat-berkat Allah pasti tercurah atas hidup kita, meskipun kita harus berjuang melawan hawa nafsu kita. Kata Yesus kepada mereka :"AKUlah roti hidup; barangsiapa datang kepadaKU, ia tidak akan lapar lagi,dan barangsiapa percaya kepadaKU,ia tidak akan haus lagi (Yohanes 6:35)
Ijinkanlah roti hidup itu mengisi hidupmu sekarang !

Rabu, 18 Maret 2015

Naomi

Naomi adalah seorang perempuan Israel.Dia adalah istri dari Elimelekh. Pasangan ini mempunyai dua orang anak laki-laki yaitu Mahlon dan Kilyon.Mereka tinggal di Betlehem.Pada saat itu Israel dilanda kelaparan.Maka, mereka meninggalkan Betlehem, pergi ke tanah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing (Rut 1:1-22).
Di tanah Moab, Elimelekh meninggal.Setelah itu Mahlon dan Kilyon mengambil istri perempuan Moab yaitu Orpa dan Rut.Sepuluh tahun kemudian, Mahlon dan Kilyon juga meninggal. Tinggallah ketiga perempuan itu sebagai janda di tanah Moab. Akhirnya, Naomi memutuskan kembali ke kampung halamannya di Betlehem.Orpa tetap tinggal di tanah Moab, sedangkan Rut memutuskan mengikuti Naomi ke Betlehem.
Lalu, apa yang dapat kita pelajari dari Naomi ini ? Naomi yang artinya kesukaan, sesampainya dia di Betlehem, menyebut dirinya Mara yang artinya susah atau sedih hati karena dia pulang seperti seorang pecundang. Sesungguhnya, Naomi merupakan pribadi yang gampang putus asa, tidak tahu bersyukur kepada Tuhan dan gampang menyalahkan Tuhan. Setelah ditinggal mati oleh suaminya, dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menopang hidupnya. Dia berkata bahwa Tuhan telah mendatangkan malapetaka  kepadanya (Rut 1:22).Sesungguhnya iman Naomi lemah. Dengan karakter seperti itu maka dia pantas menjadi seorang pecundang.Tidak ada sukses yang bisa diraih apabila anda memiliki karakter seperti Naomi. Maka, jadilah pribadi yang tegar menghadapi beban hidup yang berat ! Tuhan Yesus berkata : Marilah kepadaKU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, AKU akan memberi kelegaan kepadamu (Matius 11:28).Mintalah kekuatan kepada Tuhan Yesus saat anda memikul beban yang berat !

Selasa, 17 Maret 2015

Gembira

Orang yang sering dilanda kecemasan biasanya menderita sakit lambung (maag). Orang yang sering makan berlemak biasanya mudah sakit jantung atau darah tinggi.Memang, di dunia ini berlaku hukum sebab dan akibat. Lalu, bagaimana caranya agar kita tetap sehat ?
Alkitab memberikan sebuah rahasia agar kita bisa tetap sehat. Amsal Salomo pasal 17 ayat 22 menyatakan "hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang." Bagaimana cara agar kita bisa bergembira ? Tidak selamanya  hidup kita dipenuhi hal-hal yang nyaman. Ada kalanya kesusahan datang. Tetapi, kegembiraan yang diberikan oleh Roh Kudus bersifat kekal.Roh Kudus memberikan sukacita kepada kita (Roma 14:17).Dunia tidak dapat memahami hal ini.Bukankah salah satu dari buah Roh adalah sukacita ? Kalau ranting anggur melekat kepada pokok anggur pastilah ranting itu menghasilkan bunga dan buah. Begitu juga hidup ini. Kalau engkau dekat dengan Kristus, pokok anggur itu, engkau pasti mengalami sukacita itu.Engkau tidak akan mudah stress atau depressi menghadapi masalah hidup. Jadi, tekunlah berdoa, menyembah DIA dan membaca Firman Tuhan.

Jumat, 13 Maret 2015

12 Pengintai

Tuhan memerintahkan Musa untuk memilih 12 pria masing-masing mewakili 12 suku keturunan Yakub untuk mengintai tanah yang dijanjikan oleh Tuhan yaitu tanah Kanaan (Bilangan 13:1-33).Maka, berangkatlah mereka menyelidiki tanah Kanaan. Selama 40 hari mereka mengamat-amati negeri itu. Setelah itu mereka kembali kepada Musa.Dari kedua belas orang itu, sepuluh orang bersikap pesimis.Mereka merasa takut terhadap penduduk Kanaan. Sementara dua orang bersikap optimis. Mereka tidak takut terhadap penduduk Kanaan sebab Tuhan yang disembah Kaleb dan Hosea lebih berkuasa daripada orang-orang Kanaan..Kedua orang tersebut adalah Kaleb bin Yefune dari suku Yehuda, dan Hosea bin Nun dari suku Efraim.Pengaruh dari kata-kata pesimis itu adalah meruntuhkan semangat orang Ibrani keturunan Yakub. Sementara, kata-kata yang optimis membangkitkan semangat juang bangsa yang sedang berjalan menuju ke Kanaan itu.Alkitab mencatat, Kaleb bin Yefune dan Hosea(Yosua) bin Nun diijinkan oleh Tuhan memasuki tanah Kanaan.Orang yang selalu berpikir,bersikap dan berkata-kata optimis akan terbebas dari kekuatiran. Dia sungguh-sungguh menyadari kehadiran dan pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya (Yeremia 29:11 Sebab AKU ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKU mengenai kamu,demikianlah firman Tuhan,yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan). Janji pemeliharaan dari Tuhan atas hidupnya tidak pernah gagal atau meleset(Ibrani 4:12).Kanaan sesungguhnya adalah gambaran dari Surga. Pikiran, perkataan, dan sikap yang positif terhadap janji Tuhan membawa kita menuju Surga. Oleh sebab itu biasakanlah berpikir, berkata dan bersikap positif !