Minggu, 10 Agustus 2014

KAYA

Ada dua hal yang membuat seseorang sedih. Satu, apabila dia berpisah dengan orang yang dikasihinya. Dua, apabila dia berpisah dengan kekayaannya.
Ada seorang kaya datang kepada Yesus. Dia bertanya : Guru yang baik,apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal ? (Matius 10:17). Orang itu mengaku telah mentaati perintah Allah,yaitu tidak membunuh, tidak berzinah, tidak mencuri, tidak mengucapkan saksi dusta, tidak mengurangi hak orang, menghormati ayah dan ibunya. tetapi Yesus berkata,"Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah,juallah apa yang kamu miliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin,maka engkau akan beroleh harta di Sorga,kemudian datanglah kemari dan ikutlah AKU." (Matius 10:21). Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih sebab banyak hartanya. Memang, berpisah dengan harta pasti membuat seseorang sedih. Harta sesungguhnya membuat seorang kaya semakin tergoda untuk memuaskan hawa nafsunya. Artinya, peluang dia untuk berbuat dosa menjadi semakin besar dengan adanya harta.Dengan demikian, seorang kaya sulit untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah (Sorga) (Matius 10:23-25)
Dalam kehidupan nyata saat ini, orang berusaha dengan segala cara bahkan dengan cara yang tidak halal untuk memperoleh harta dunia.Bukankah hukum dunia ini menyatakan bahwa orang kaya berhak mendapat penghormatan dari masyarakat.
Tentu saja, hukum dunia ini bertentangan dengan hukum Sorga seperti yang dinyatakan dalam Matius 10:21.Untuk bisa masuk ke dalam Sorga, seseorang harus mentaati hukum Sorga. Penguasa Sorga tidak mengingini hartamu sebab Sorga memiliki emas, perak, berlian berlimpah. Maka, dengarlah nasihat ini,baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang yang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput. karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dngan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap (Yakobus 1:9-11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar