Rabu, 20 Mei 2015

HUMANISME

Humanisme bersifat universal, artinya dia bukanlah milik salah satu agama,golongan, suku atau ras. Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih menciptakan manusia di dalam kasihNya dan memperlengkapi manusia dengan kasihNya.
      Yesus menceritakan tentang kebaikan seorang Samaria yang mau turun tangan untuk menolong seorang pria yang terkapar di jalan setelah dia dirampok orang. Dia membalut luka-lukanya,menaikkannya ke atas keledai tunggangannya sendiri. Lalu membawanya ke sebuah penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya, dia menyerahkan  dua dinar uangnya kepada pemilik penginapan, katanya :"Rawatlah dia dan jika kau belanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali" (Lukas 10:30-35). Samaria bukanlah termasuk bangsa Israel.Malahan, mereka dianggap sebagai bangsa kafir oleh orang Israel. Tetapi justru oleh Yesus orang Samaria itu dipuji karena praktek kasihnya nyata.
     Jadi, untuk berbuat baik, sebagai wujud mengasihi sesama manusia, kita harus menerobos tembok-tembok agama, golongan, suku atau ras. Kita harus mengabaikan batas-batas agama, golongan, suku atau ras sama seperti orang Samaria tersebut. Ingatlah sabda Yesus :"Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri" (Matius 22:39)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar