Rabu, 27 April 2016

PELAYAN

Seorang pelayan terikat pada sebuah etika ketika dia menjalankan tugasnya dalam melayani majikannya. Begitu juga berlaku hal yang sama bagi seorang pelayan yang melayani di bait Allah (atau gereja).
Seorang pelayan harus mengetahui etika pelayanan dan tujuan dari pelayanannya.Imamat 8:1-3 berbunyi: Tuhan berfirman kepada Musa:"Panggillah Harun dan anak-anaknya bersama-sama dengan dia,dan ambillah pakaian-pakaian,minyak urapan, dan lembu jantan korban penghapus dosa,dua domba jantan dan bakul berisi roti yang tidak beragi, lalu suruhlah berkumpul segenap umat ke depan pintu Kemah Pertemuan".
Harun adalah abang Musa. Harun dan anak-anaknya dipilih oleh Allah untuk melayani di Rumah Allah.Allah menghendaki Harun dan anak-anaknya melayani sesuai dengan kehendak Allah, sesuai dengan etika yang sudah ditetapkan oleh Allah yaitu :
1.Harun harus dibasuh dengan air.
Ini gambaran dari penyucian melalui baptisan air.Seorang
pelayan Tuhan harus terlebih dahulu dibaptis dalam baptisan
air.
2.Harun harus memakai pakaian khusus.
Ini gambaran bahwa sikap atau perbuatan Harun ataupun se-
orang pelayan Tuhan harus baik sesuai dengan standar firman
Tuhan.
3.Harun harus diurapi dengan minyak urapan.
Ini gambaran bahwa Harun atau seorang pelayan Tuhan harus
memiliki urapan Roh Kudus yaitu Roh Allah.
4.Harun harus mengorbankan lembu jantan dan domba jantan
sebagai korban penghapus dosa. Ini adalah gambaran dari
korban Kristus di atas kayu salib sebagai Anak Domba
Allah .Seorang pelayan Tuhan harus menerima korban Kristus
di atas kayu salib.
5.Harun harus mempersembahkan roti tidak beragi untuk persem-
bahan pentahbisan dirinya sebagai seorang imam.
Roti ini adalah gambaran tentang kemurnian dan kebenaran
dari Firman Tuhan (I Korintus 5:8).Seorang pelayan Tuhan
harus selalu dimurnikan hidupnya dengan Firman Tuhan.
Tujuan dari sebuah pelayanan adalah mempersembahkan sesuatu untuk menyukakan hati Tuhan agar Tuhan berkenan terhadap pe-
layanan kita. Maka seorang pelayan Tuhan harus mau mengikuti aturan atau etika yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Pelayan tidak bisa melayani semaunya sendiri. Bila dia melayani semaunya sendiri,maka Tuhan tidak berkenan terhadap pelayanannya. Maka sia-sialah pelayannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar