"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga."(Matius 5:3).
Demikianlah ajaran Yesus. Berdasarkan ayat ini, kita percaya bahwa Allah memperhatikan orang-orang miskin: kita percaya bahwa doa seorang yang miskin pasti didengar, diperhatikan serta dikabulkan oleh Allah karena orang-orang miskin diberi hak sebagai yang empunya Kerajaan Sorga.Surat I Korintus 1:26-29 berkata :"Ingat saja , saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia,dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia,dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia,dipilih Allah ,bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
Sebaliknya, doa seorang jutawan atau konglomerat,seorang yang pintar dari segi pandangan manusia, seorang koruptor, sangat mungkin, tidak didengarkan oleh Allah.Matius 23:13 berkata: "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang.Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk."
Allah melihat hati manusia. Allah menilai hati manusia.Seorang jutawan merasa sudah kecukupan segalanya. Mereka tidak butuh bantuan.Kalau mereka sakit,dengan uangnya , mereka dapat membayar dokter spesialis terbaik dan rumah sakit termahal.Mereka tidak membutuhkan uluran tangan Tuhan. Mereka tidak membutuhkan mukjizat Tuhan.Allah menentang orang-orang yang congkak,tetapi mengasihani orang-orang yang rendah hati (Yakobus 4:6).Berbahagialah orang-orang yang miskin di hadapan Allah ! karena Allah memperhatikan doamu.
Kamis, 28 April 2016
Rabu, 27 April 2016
MENGUTAMAKAN TUHAN
Adakah hubungan antara mengutamakan Tuhan dan keberhasilan dalam hidup anda ?
Mari kita baca Lukas 10:38-39,Ketika Yesus dan murid-muridNya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya.
Ada dua sikap Maria yang dipuji oleh Tuhan Yesus, yaitu :
1.Maria suka duduk dekat kaki Tuhan Yesus.
2.Maria terus mendengarkan perkataan Tuhan Yesus.
Maria jelas sekali suka mengutamakan Tuhan dalam hidupnya.Maria
membangun komunikasi (persekutuan) yang erat dengan Tuhannya. Maria suka berdoa. Maka Tuhan menjadi pusat hidupnya.Tuhan menjadi sumber keberhasilannya.
Mazmur 1:1-2 berkata, orang benar suka membaca dan merenungkan Firman Tuhan siang dan malam; artinya dia suka merenungkan Firman Tuhan dan melakukannya. Maka apa saja usaha halal yang dikerjakannya dijadikan berhasil oleh Tuhan, karena Tuhanlah yang memimpin langkahnya.Inilah rahasia keberhasilan bagi kita orang beriman.
Mari kita baca Lukas 10:38-39,Ketika Yesus dan murid-muridNya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya.
Ada dua sikap Maria yang dipuji oleh Tuhan Yesus, yaitu :
1.Maria suka duduk dekat kaki Tuhan Yesus.
2.Maria terus mendengarkan perkataan Tuhan Yesus.
Maria jelas sekali suka mengutamakan Tuhan dalam hidupnya.Maria
membangun komunikasi (persekutuan) yang erat dengan Tuhannya. Maria suka berdoa. Maka Tuhan menjadi pusat hidupnya.Tuhan menjadi sumber keberhasilannya.
Mazmur 1:1-2 berkata, orang benar suka membaca dan merenungkan Firman Tuhan siang dan malam; artinya dia suka merenungkan Firman Tuhan dan melakukannya. Maka apa saja usaha halal yang dikerjakannya dijadikan berhasil oleh Tuhan, karena Tuhanlah yang memimpin langkahnya.Inilah rahasia keberhasilan bagi kita orang beriman.
PELAYAN
Seorang pelayan terikat pada sebuah etika ketika dia menjalankan tugasnya dalam melayani majikannya. Begitu juga berlaku hal yang sama bagi seorang pelayan yang melayani di bait Allah (atau gereja).
Seorang pelayan harus mengetahui etika pelayanan dan tujuan dari pelayanannya.Imamat 8:1-3 berbunyi: Tuhan berfirman kepada Musa:"Panggillah Harun dan anak-anaknya bersama-sama dengan dia,dan ambillah pakaian-pakaian,minyak urapan, dan lembu jantan korban penghapus dosa,dua domba jantan dan bakul berisi roti yang tidak beragi, lalu suruhlah berkumpul segenap umat ke depan pintu Kemah Pertemuan".
Harun adalah abang Musa. Harun dan anak-anaknya dipilih oleh Allah untuk melayani di Rumah Allah.Allah menghendaki Harun dan anak-anaknya melayani sesuai dengan kehendak Allah, sesuai dengan etika yang sudah ditetapkan oleh Allah yaitu :
1.Harun harus dibasuh dengan air.
Ini gambaran dari penyucian melalui baptisan air.Seorang
pelayan Tuhan harus terlebih dahulu dibaptis dalam baptisan
air.
2.Harun harus memakai pakaian khusus.
Ini gambaran bahwa sikap atau perbuatan Harun ataupun se-
orang pelayan Tuhan harus baik sesuai dengan standar firman
Tuhan.
3.Harun harus diurapi dengan minyak urapan.
Ini gambaran bahwa Harun atau seorang pelayan Tuhan harus
memiliki urapan Roh Kudus yaitu Roh Allah.
4.Harun harus mengorbankan lembu jantan dan domba jantan
sebagai korban penghapus dosa. Ini adalah gambaran dari
korban Kristus di atas kayu salib sebagai Anak Domba
Allah .Seorang pelayan Tuhan harus menerima korban Kristus
di atas kayu salib.
5.Harun harus mempersembahkan roti tidak beragi untuk persem-
bahan pentahbisan dirinya sebagai seorang imam.
Roti ini adalah gambaran tentang kemurnian dan kebenaran
dari Firman Tuhan (I Korintus 5:8).Seorang pelayan Tuhan
harus selalu dimurnikan hidupnya dengan Firman Tuhan.
Tujuan dari sebuah pelayanan adalah mempersembahkan sesuatu untuk menyukakan hati Tuhan agar Tuhan berkenan terhadap pe-
layanan kita. Maka seorang pelayan Tuhan harus mau mengikuti aturan atau etika yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Pelayan tidak bisa melayani semaunya sendiri. Bila dia melayani semaunya sendiri,maka Tuhan tidak berkenan terhadap pelayanannya. Maka sia-sialah pelayannya.
Seorang pelayan harus mengetahui etika pelayanan dan tujuan dari pelayanannya.Imamat 8:1-3 berbunyi: Tuhan berfirman kepada Musa:"Panggillah Harun dan anak-anaknya bersama-sama dengan dia,dan ambillah pakaian-pakaian,minyak urapan, dan lembu jantan korban penghapus dosa,dua domba jantan dan bakul berisi roti yang tidak beragi, lalu suruhlah berkumpul segenap umat ke depan pintu Kemah Pertemuan".
Harun adalah abang Musa. Harun dan anak-anaknya dipilih oleh Allah untuk melayani di Rumah Allah.Allah menghendaki Harun dan anak-anaknya melayani sesuai dengan kehendak Allah, sesuai dengan etika yang sudah ditetapkan oleh Allah yaitu :
1.Harun harus dibasuh dengan air.
Ini gambaran dari penyucian melalui baptisan air.Seorang
pelayan Tuhan harus terlebih dahulu dibaptis dalam baptisan
air.
2.Harun harus memakai pakaian khusus.
Ini gambaran bahwa sikap atau perbuatan Harun ataupun se-
orang pelayan Tuhan harus baik sesuai dengan standar firman
Tuhan.
3.Harun harus diurapi dengan minyak urapan.
Ini gambaran bahwa Harun atau seorang pelayan Tuhan harus
memiliki urapan Roh Kudus yaitu Roh Allah.
4.Harun harus mengorbankan lembu jantan dan domba jantan
sebagai korban penghapus dosa. Ini adalah gambaran dari
korban Kristus di atas kayu salib sebagai Anak Domba
Allah .Seorang pelayan Tuhan harus menerima korban Kristus
di atas kayu salib.
5.Harun harus mempersembahkan roti tidak beragi untuk persem-
bahan pentahbisan dirinya sebagai seorang imam.
Roti ini adalah gambaran tentang kemurnian dan kebenaran
dari Firman Tuhan (I Korintus 5:8).Seorang pelayan Tuhan
harus selalu dimurnikan hidupnya dengan Firman Tuhan.
Tujuan dari sebuah pelayanan adalah mempersembahkan sesuatu untuk menyukakan hati Tuhan agar Tuhan berkenan terhadap pe-
layanan kita. Maka seorang pelayan Tuhan harus mau mengikuti aturan atau etika yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Pelayan tidak bisa melayani semaunya sendiri. Bila dia melayani semaunya sendiri,maka Tuhan tidak berkenan terhadap pelayanannya. Maka sia-sialah pelayannya.
Langganan:
Postingan (Atom)