Kamis, 23 April 2015

MASA DAN MERIBA

     Masa dan Meriba adalah nama tempat di Kadesy di Padang Gurun Zin di mana air memancar dari gunung batu. Masa artinya godaan, sedangkan Meriba artinya air perbantahan.
     Saat itu bangsa Israel berada dalam perjalanan ke Kanaan. Mereka berada di Rafidim di Padang Gurun Zin yang tentu saja gersang dan panas. Mereka kehausan. Lalu, mereka mengeluh kepada Musa :"Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?" (Keluaran 17:3). Dalam keadaan haus sekali, setan dengan mudah menggoda mereka sehingga mereka mencobai Tuhan dengan sungut-sungutannya :"Adakah Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak ?" (Keluaran 17:2)
      Tuhan tahu bahwa bangsa Israel sedang kehausan. Tetapi, Tuhan tidak suka ketika mereka berkata :"Adakah Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak ?" (Keluaran 17:7). Kata-kata itu menyakiti hati Tuhan karena menyangsikan penyertaan Tuhan atas mereka. Walaupun begitu, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Pengampun memerintahkan Musa untuk memukul gunung batu di Horeb dengan tongkatnya. Maka,memancarlah mata air deras sehingga bangsa Israel dan ternaknya bisa minum sepuas-puasnya.
     Ketika kita sedang menghadapi masalah berat, kita sering mengeluh atau menggerutu dan bahkan kita menyalahkan Tuhan atas hadirnya masalah itu. Kita menuduh Tuhan itu tidak adil kepada kita. Kita menganggap di kiri, di kanan, di muka dan di belakang kita tidak ada jalan keluar . Padahal, Yang di atas yaitu Tuhan menyediakan jalan keluar untuk kita. Cuma, mata hati kita sedang buta, tidak menyadari rencana Tuhan untuk kita di balik masalah itu. Kita juga berkata :"Adakah Tuhan di tengah kita atau tidak ?" Karena itu,ketika kita sedang menghadapi masalah, cobalah duduk dengan tenang, tenangkan pikiran, atur nafas,lalu katakan :Aku bersyukur kepadaMU ya Tuhan atas masalah ini. Aku percaya Tuhan Yang Maha Pengasih pasti memberi jalan keluar untukku. Aku percaya Tuhan merancangkan rancangan damai sejahtera untukku." Amin.

Jumat, 10 April 2015

PINTU YANG SESAK

     Ada hal yang menarik dari pertobatan Saulus. Saulus adalah seorang Yahudi kelahiran Tarsus di wilayah Kilikia. Dia dididik oleh Gamaliel,seorang ahli Taurat dari golongan Farisi, anggota Mahkamah Agama Yahudi di Yerusalem. Maka,Saulus menjadi seorang Yahudi yang fanatik dalam hal ajaran Taurat dan dalam memelihara adat istiadat masyarakat Yahudi, sehingga dia membenci pengikut-pengikut Kristus, mengejar mereka, menangkap dan memasukkan mereka ke dalam penjara, bahkan menganiaya dan mengeksekusi mereka. Suatu ketika, Saulus pergi ke kota Damsyik untuk menangkap orang-orang Kristen. Ketika dia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Dia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya AKU ?" Jawab Saulus:"Siapakah Engkau, Tuhan ?" Katanya :"AKUlah Yesus yang kau aniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu apa yang harus kauperbuat." Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya,tetapi dia tidak dapat melihat apa-apa, mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya dia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya dia tidak makan dan minum.
     Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias.Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan : "Ananias!" Jawabnya :"Ini aku, Tuhan!" Firman Tuhan : "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan cailah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi." Jawab Ananias : "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudusMu di Yerusalem. Dan ia datang kemari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil namaMu." Tetapi, firman Tuhan kepadanya : "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagiKu untuk memberitakan namaKu kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya , betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena namaKu."
(Kisah Para Rasul 9:1-16).
     Selanjutnya, Saulus mengalami terror dari orang-orang Yahudi yang sangat ingin membunuhnya. Bahkan, suatu ketika di Damsyik, Saulus harus diturunkan dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang untuk melarikan diri dari kepungan orang Yahudi. Masih banyak lagi aniaya yang dialami oleh Saulus karena dia menjadi seorang Kristen. Memang, untuk menuju ke Surga, seorang Kristen harus melewati pintu yang sesak seperti Saulus. Sedangkan pintu menuju neraka sangat terbuka lebar. Menjadi seorang Kristen adalah anugerah karena bukan kehendak kita yang membuatnya tetapi Tuhan yang memanggil kita menjadi seorang Kristen. Karena itu, bersyukurlah bila Tuhan Yesus memanggilmu menjadi seorang Kristen.

Jumat, 03 April 2015

Keseimbangan

     Ketika kita menerima banyak pelajaran berupa firman Tuhan, maka secara rohani kita menjadi kenyang.Tetapi, apakah Tuhan juga mengenyangkan kita secara jasmani ?
     Dalam perjalanan pelayananNYA, Tuhan Yesus dikerumuni dan diikuti oleh ribuan orang yang takjub terhadap pengajaranNYA dan mujizat-mujizat yang dikerjakanNYA. Orang yang bisu disembuhkanNYA sehingga dia bisa berbicara. Orang yang kerasukan setan, dipulihkanNYA sehingga orang itu waras. Orang yang timpang disembuhkanNYA sehingga kakinya pulih. Orang yang lumpuh disembuhkanNYA sehingga dia bisa berjalan. Orang yang buta disembuhkanNYA sehingga dia bisa melihat lagi. Orang yang sakit disembuhkanNYA. Orang yang mati dihidupkanNYA.
     Suatu ketika, ribuan orang mengikutiNYA selama tiga hari.
"HatiKU tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti AKU dan mereka tidak mempunyai makanan. AKU tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan," kata Yesus.
"Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya ?" kata murid-muridNYA.
"Berapa roti ada padamu ?" kata Yesus.
"Tujuh. Dan ada lagi beberapa ikan kecil" jawab mereka.
Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu DIA mengambil tujuh roti dan ikan-ikan kecil itu, mengucap syukur , memecah-mecahkannya, dan memberikannya kepada murid-muridNYA. Lalu murid-muridNYA memberikannya kepada orang banyak itu. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian mereka mengumpulkan potongan-potongan roti yang tersisa, tujuh bakul penuh. Yang ikut makan itu empat ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak(Matius 15:32-39)
     Dari catatan laporan tersebut, maka jelaslah bahwa Tuhan Yesus memperhatikan tidak saja sisi rohani para pengikutNYA,tetapi juga sisi jasmani mereka diperhatikanNYA. Ingatlah selalu pesanNYA :"Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan ? Apakah yang akan kami minum ? Apakah yang akan kami pakai ? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di Surga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua itu akan ditambahkannya kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari" (Matius 6:31-34).