Selasa, 20 Juni 2017

BADAI

 Hidup manusia tidak lepas dari badai. Ada saatnya hidup kita dilanda badai,dilanda masalah. Mari kita lihat kejadian berikut ini: perahu murid-murid Yesus sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang karena angin sakal. Kira-kira pada jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru :"Itu hantu!"lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka:"Tenanglah ! Aku ini ,jangan takut !" (Matius 14:24-27).
Ketika badai menerjang hidup kita, iman kita sering tergoncang. Iman kita melemah.Lalu,kita dilanda cemas dan tidak berdaya seperti para murid di atas. Mata rohani kita menjadi buram, bahkan buta, tidak mampu memandang Tuhan. Lalu,apa yang harus kita lakukan ? Arahkan pandanganmu kepada sang Penolong kita yaitu Tuhan Yesus. Jangan memandang besarnya gelombang ! Lalu, berserulah memanggil nama Yesus. Pasti tanganNya terulur menolong kita !

WANI NGALAH LUHUR WEKASANE

Satu hal yang saya ingat bahwa saya selalu menjaga jarak-bahkan menjauhi- seseorang yang mengaku beragama tetapi dia masih hidup dalam hawa nafsunya. Dengannya, saya enggan bersahabat. Satu contoh, ada seorang bernama Izebel. Dia ini suka mengritik, mencela dan menjelekkan rekan kerjanya, tanpa mau menyadari bahwa dirinya masih mempunyai kekurangan, belum sempurna. Dia tidak mampu berempati terhadap orang lain.Dia merasa paling benar ,paling sempurna.Setiap kata-katanya pasti menyakiti perasaan rekannya.Kata-katanya seperti panah beracun yang siap menembus dan meracuni orang lain. Inilah yang dimaksud dengan pengejek dalam Yudas 1:18-19 yang menyatakan bahwa menjelang akhir jaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka. Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus. Dari sini terlihat jelas bahwa tidak ada manfaatnya berinteraksi dengan para pengejek ini. Terhadap mereka ini, saya menjauh, tidak berinteraksi, takut terkena racunnya.
Sayangnya, sikap saya ini diartikan oleh orang lain sebagai sikap tidak mau mengampuni si pengejek itu. Lalu, saya teringat bahwa Tuhan Yesus tidk pernah bermaaf-maafan dengan orang-orang Farisi yang suka mencelaNya. Kepada orang-orang Farisi, Tuhan berkata :"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik sebab sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh dengan tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan (Matius 23:27,28). Bahkan, Tuhan Yesus menegaskan  bahwa mereka ini (ahli Taurat dan orang Farisi) akan menerima hukuman yang lebih berat (Lukas 20:47).
Maka jelaslah, sesungguhnya tidak ada manfaatnya saya berbicara dengan para pengejek ini. Saya teringat ayat dalam Yudas 1:23, "Bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa!" Wani ngalah, luhur wekasane artinya berani mengalah agar kita meraih kemenangan.Yielding at first to be a winner at last.

Selasa, 11 April 2017

KAYU PENAGA part 2

      Kayu penaga harus mengalami proses agar menjadi perkakas di dalam Bait Allah. Pertama, pohon penaga harus ditebang dahulu. Lalu, batangnya digergaji menjadi bagian yang lebih kecil. Selanjutnya, balok atau papan yang dihasilkan itu dipotong, dibentuk dan dihaluskan permukaannya oleh tukang kayu. Jadilah sebuah perkakas yang indah. Agar menjadi lebih indah lagi, perkakas itu perlu disalut dengan emas (Keluaran 25:24,28).
      Hidup kita juga harus mengalami proses seperti pada kayu penaga. Mula-mula, diawali dengan panggilan Tuhan kepada kita untuk mengikut Dia (Markus 1:17,18). Ketika Yesus memanggil Simon dan Andreas :"Mari ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia," maka merekapun meninggalkan jalanya. Itu artinya: ketika Tuhan Yesus memanggil kita,maka kitapun meninggalkan hidup kita yang lama. Barang siapa berada di dalam Kristus, maka dia adalah ciptaan yang baru (II Korintus 5:17, Roma 6:6).Kita tidak lagi menghambakan diri kepada dosa, tetapi kita hidup bagi Tuhan Yesus (Roma 6:6,11). Itu artinya : ego kita harus hilang.  Hidup kita bukanlah kita lagi, tetapi Kristus yang hidup di dalam kita (Galatia 2:20). Barangsiapa menjadi milik kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya (Galatia 5:24). Barangsiapa menjadi milik Kristus,maka ia dipimpin oleh Roh Kudus (Galatia 5:25). Barangsiapa hidup dengan dipimpin oleh Roh Kudus,maka ia menghasilkan buah Roh yaitu kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran,kemurahan,kebaikan, kesetiaan,kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22,23). Sementara, di dalam kasih sendiri terkandung unsur : sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersuka cita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu (I Korintus 13:4-7). Ketika Kristus hidup di dalam diri kita (Galatia 2:20), maka hidup kita disalut dengan emas. Hidup kita disalut dengan kasih Kristus yang mulia. Ketika kita sudah sampai pada tingkatan seperti ini, maka kita layak untuk melayani Tuhan di dalam BaitNya.

Senin, 10 April 2017

KAYU PENAGA

       Kayu penaga (English:acacia wood, acacia seyal Del,acacia tortilis) dipakai sebagai bahan utama untuk membuat perkakas di dalam Kemah Suci  (Bait Allah) Musa. Perkakas itu antara lain : Tabut (peti) Perjanjian, Meja Roti Sajian, papan kemah, kayu lintang kemah, tiang-tiang kemah,mezbah korban bakaran (Keluaran 25, 26, 27).Tuhan sendiri yang memerintahkan kepada Musa untuk memakai kayu penaga (Keluaran 25:1-5).
      Mengapa Tuhan memilih kayu penaga ? Rupanya kayu penaga memiliki kelebihan. Apa kelebihannya ? Pohon penaga (pohon akasia,pohon syittim) bisa tumbuh di daerah kering seperti gurun, bisa juga di sekitar wadi.Pohonnya berduri. Di Negara Libya, pohon akasia ditanam untuk penghijauan gurun .Akarnya menyebar jauh ke dalam tanah untuk mencari air. Akar dan pohonnya kuat terhadap hembusan angin gurun. Tumbuhnya pesat. Setelah berusia 10 sampai 15 tahun, pohon ini siap dipakai sebagai bahan bangunan atau perabot rumah. Kayunya berwarna cokelat dengan bagian tengah berwarna hitam.
     Apa makna dibalik pembahasan tentang kayu penaga ini ? Kita bisa membuat analog antara kayu penaga dan hidup orang Kristen. Tuhan memilih orang Kristen yang bermutu bagus untuk diproses dan ditetapkan untuk melayaniNYA. Tuhan memilih orang yang banyak menyerap air hidup yaitu Firman Tuhan (Yohanes 4:10),yang tumbuh pesat rohaninya (I Petrus 2:2),yang kuat imannya (Lukas 22:32, Yakobus 1:3), dan yang tahan uji (Yakobus 1:12). Tuhan memilih, memproses, dan menyalut nya dengan sifat mulia yang seperti emas (Keluaran 25:10-13) yaitu dengan kasih Kristus yang mulia (Roma 5:5, I Korintus 13:4-13).
      Banyak orang Kristen yang giat dalam pelayanan untuk Tuhan, tetapi tanpa pengertian yang benar (Roma 10:2).Banyak yang tergerak untuk melayani misalnya lewat paduan suara. Tetapi mereka tidak mau melewati proses seperti yang dialami oleh kayu penaga, misalnya : mereka masih bersikap egois, masih hidup dalam hawa nafsu dosa, tidak memiliki kasih, kurang berdoa, tidak memiliki urapan Roh Kudus, sehingga pelayanan mereka hampa dan tidak memberkati jemaat yang mendengarkan nyanyian mereka. Sia-sia bukan ?
      Lalu, bagaimana jalan keluarnya ? Pendeta yang menggembalakan mereka haruslah memberikan pengajaran firman Tuhan untuk memotivasi mereka agar melayani Tuhan sesuai ajaran firman Tuhan. Mereka haruslah menjadi pelaku firman Tuhan dan bersedia menjalani proses penyalutan dengan kasih Kristus. Mereka harus mencari kepenuhan Roh Kudus. Pendeta, dalam hal ini,memikul tanggung jawab dalam proses pembentukan karakter rohani domba/umatnya.Pelayanan di gereja bukan hal yang main-main karena yang kita layani adalah Tuhan Yesus.
Di bawah ini adalah gambar pohon penaga
sumber:imgrum.net

Senin, 12 Desember 2016

MEMULAI PELAYANAN

Bagaimanakah cara seorang hamba melayani tuannya ? Bagaimanakah Petrus memulai pelayanannya ?
Banyak orang Kristen yang giat untuk Tuhan, tetapi tanpa pengetahuan yang benar (Roma 10:2)Banyak orang memulai pelayanannya dengan semangat berapi-api.Tetapi tidak lama kemudian,ketika dia menghadapi rintangan, mundurlah dia. Ini membuktikan bahwa 'semangat' itu adalah sesuatu yang palsu dan kosong,yang tidak bisa diandalkan, sama seperti Petrus ketika dia berkata bahwa dia tidak akan menyangkali Yesus. Tetapi, ketika dia menghadapi orang-orang Yahudi yang menuduhnya sebagai pengikut Kristus, Petruspun tak kuasa untuk menyangkali Yesus (Markus 14:31, Lukas 22:56-57).
Lalu,bagaimana cara Petrus memulai pelayanannya yang baru ? Pelayanan yang baru dari Petrus dimulai dengan doa bersama oleh para murid Kristus di sebuah ruang atas dari sebuah rumah di Yerusalem. Pada saat mereka berdoa bersama, Roh Allah dicurahkan atas mereka, menggenapi janji Yesus :"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi'(Kisah Para Rasul 1:8). Setelah peristiwa dahsyat itu,mereka mendapat kekuatan baru dari Sorga. Lihatlah,ketika Petrus berkhotbah di hadapan orang Israel yang tidak percaya kepada Yesus, maka tiga ribu orang dari mereka ini memutuskan untuk menerima Yesus dan meminta dibaptiskan. Sungguh dahsyat bukan bila Roh Allah yang menggerakkan pelayanan Petrus ! Karena itu, mulailah pelayanan saudara dengan doa memohon pencurahan Roh Kudus atas diri saudara ! Itu baru betul !

Jumat, 17 Juni 2016

STRESS

Stress adalah keadaan yang mengakibatkan kegelisahan. Masyarakat yang hidup pada jaman sekarang tidak asing dengan stress karena memang keadaan ekonomi dunia belum membaik. Lalu, bagaimana cara kita melawan stress ? Bila didiamkan, stress akan mengakibatkan penyakit.
Di dalam kitab Ruth, ada seorang bernama Naomi. Dia mengalami setidaknya empat masalah besar dalam hidupnya.Pertama,keluarga Naomi terimbas bencana kelaparan di kampung halamannya.Hal ini memaksa mereka mengungsi ke negeri Moab. Kedua, ketika berada di perantauan, suaminya meninggal dunia. Ketiga, setelah suaminya meninggal, tak berapa lama kedua anak lelakinya juga meninggal. Keempat, seorang menantu perempuannya meninggalkan dia.Satu masalah saja sudah memicu stress. Apalagi empat masalah.Maka Naomi menjadi sasaran serangan iblis.Akibatnya,pikirannya kalut.Hatinya galau.Mulutnya menyalahkan Tuhan Sang Pencipta.Hidupnya dipenuhi kekecewaan.Kepahitan muncul di dalam hatinya.Naomi berkata,"Tuhan telah mendatangkan malapetaka kepadaku" (Ruth 1:22).
Betulkah Tuhan merencanakan malapetaka untuk manusia ? Tuhan berfirman,"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu,demikianlah firman Tuhan,yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepadaKu, maka Aku akan mendengarkan kamu;apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku;apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,Aku akan memberi kamu menemukan Aku,demikianlah firman Tuhan, dan Aku akan memulihkan keadaanmu..." (Yeremia 29:11-14a)
Lihatlah, Tuhan itu Maha Pengasih, bukan ?
Maka ucapkanlah syukur dalam suka dan duka (Efesus 5:20)Dengan mengucap syukur kepada Tuhan pada saat kita mengalami masalah, maka Tuhan akan mengerjakan karya terbaiknya untuk kebaikan hidup kita. Menggerutu atau mengeluh hanya akan menghalangi karya Tuhan untuk bekerja bagi kebaikan hidup kita.Jadi,sekali lagi ucapkan syukur sekalipun kita sedang stress. Maka, Tuhan akan melanjutkan karya terbaiknya dalam hidup kita.Dan iblis pasti menjauh dari hidup kita.
Terbukti kemudian, Naomi mengalami perubahan nasib.Hidupnya membaik dan dia menimang cucu.Tetangga-tetangganya berkata kepadanya,"Terpujilah Tuhan, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus..." (Ruth 4:14a).

Rabu, 11 Mei 2016

PETRUS

Apakah Roh'ul Kudus mampu mengubah perilaku (behavior) dan watak(character) seseorang ?
Mari kita lihat kehidupan Petrus.
Petrus sebelum menerima curahan Roh'ul Kudus adalah seorang yang sombong(terlalu percaya diri),mengutamakan otot (kekuatan,temperamental), dan suka bertindak terburu-buru, tanpa berpikir panjang.Kata Petrus:"Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak"(Matius 26:33).Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku tak kan menyangkal Engkau.(Matius 26:35).
Nyatanya, ketika Yesus ditangkap oleh orang suruhan Imam Besar Yahudi dan diadili di hadapan Mahkamah Agama Yahudi, Petrus telah menyangkal Yesus tiga kali sebelum ayam berkokok (Matius 26:34,69-75).
Ketika Yesus ditangkap oleh prajurit dan penjaga Bait Allah suruhan Imam Kepala Yahudi, Simon (Petrus) menghunus pedangnya dan memotong telinga kanan Malkhus (Yohanes 18:1-11).Begitulah gambaran sikap Petrus yang lama.
Sesudah Petrus menerima curahan Roh'ul Kudus,Petrus berubah.Sesudah dibaptis dengan Roh,Petrus bersaksi (berkhotbah) tentang Yesus di hadapan masyarakat Yahudi yang telah menyalibkan Yesus.Akibat karya Roh'ul Kudus lewat khotbah itu, tiga ribu orang Yahudi bertobat, percaya kepada Yesus, dan minta dibaptiskan.Petrus juga melakukan banyak mujizat di hadapan masyarakat Yahudi.Seorang lumpuh dipegang tangannya oleh Petrus.Orang itu seketika sembuh (Kisah Para Rasul 2:1-41,3:1-10).Petrus juga menyembuhkan Eneas,yang lumpuh selama delapan tahun, (Kisah Para Rasul 9:32-35).Petrus mendoakan jenazah Tabita sehingga wanita itu hidup kembali (Kisah para Rasul 9:36-42).
Satu halyang sangat penting di sini adalah bahwa orang Kristen harus mengusahakan kepenuhan Roh'ul Kudus supaya mengalami hidup yang baru seperti Petrus yaitu memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesame.